Posted in

4 Golongan Manusia Menurut Imam Al-Ghazali

*

## Khutbah Jumat di Masjid Baitul Muttaqin: Mengenal Empat Tipe Manusia Menurut Imam Al-Ghazali

Pada Jumat, 24 Oktober, Masjid Baitul Muttaqin di Gampong Jawa, Kecamatan Idi Rayeuk, yang terletak di jantung Pasar Idi, dipenuhi jamaah yang khusyuk mendengarkan khutbah Jumat. Tgk. Muhammad Ali, bertindak sebagai khatib, menyampaikan ceramah yang menggugah berdasarkan pemikiran Imam Al-Ghazali tentang empat golongan manusia. Ceramah ini mengajak jamaah untuk melakukan introspeksi diri dan merenungkan posisi masing-masing dalam klasifikasi tersebut. Penjelasan yang disampaikan Tgk. Muhammad Ali begitu mendalam dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, membuat khutbah ini begitu berkesan bagi para pendengarnya.

Khatib memulai khutbahnya dengan menguraikan empat tipe manusia berdasarkan klasifikasi ilmu dan kesadaran akan ilmu tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali. Klasifikasi ini bukan sekadar pembagian, melainkan sebuah renungan mendalam tentang bagaimana kita memaknai dan mengaplikasikan ilmu yang kita miliki. Berikut uraian keempat tipe manusia tersebut:

**1. *Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri* (Seseorang yang Tahu dan Mengetahui Bahwa Dirinya Tahu):** Golongan ini, kata khatib, merupakan tipe manusia yang paling mulia. Mereka adalah para *alim* (orang yang berilmu) yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan yang luas, tetapi juga menyadari sepenuhnya akan keilmuannya tersebut. Mereka memanfaatkan ilmu tersebut sebaik mungkin untuk kemaslahatan diri, lingkungan sekitar, bahkan seluruh umat manusia. “Inilah manusia unggul,” tegas khatib, “Sukses di dunia dan akhirat.” Lebih lanjut, Tgk. Muhammad Ali menganjurkan para jamaah untuk meneladani dan mendekat kepada golongan ini, khususnya bagi mereka yang masih merasa awam dan membutuhkan bimbingan. Kehadiran dan petunjuk mereka bagaikan penyejuk hati dan penuntun jalan.

**2. *Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri* (Seseorang yang Tahu, tetapi Tidak Tahu Bahwa Dirinya Tahu):** Golongan kedua ini menggambarkan individu yang memiliki ilmu dan kemampuan, namun tidak menyadari potensi yang dimilikinya. Mereka ibarat orang yang tengah tertidur lelap, tidak menyadari harta berharga yang ada dalam dirinya. Khatib menekankan pentingnya “membangunkan” individu-individu seperti ini. Potensi mereka yang terpendam dapat memberikan manfaat besar bagi diri sendiri dan orang lain. “Mereka sukses di dunia,” jelas khatib, “namun merugi di akhirat karena tidak memanfaatkan karunia ilmu yang telah diberikan Allah SWT.”

**3. *Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri* (Seseorang yang Tidak Tahu, tetapi Tahu Bahwa Dirinya Tidak Tahu):** Meskipun tidak memiliki ilmu yang luas, golongan ini memiliki kesadaran diri yang tinggi. Mereka menyadari keterbatasan ilmu mereka dan dengan rendah hati berusaha untuk belajar dan menambah pengetahuan. Sikap rendah hati dan keinginan untuk terus belajar ini, menurut khatib, merupakan sifat terpuji yang menunjukkan keikhlasan dalam menuntut ilmu. “Mereka mungkin sengsara di dunia karena keterbatasan ilmunya,” kata khatib, “namun bahagia di akhirat karena usaha mereka untuk terus belajar dan memperbaiki diri.”

**4. *Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri* (Seseorang yang Tidak Tahu dan Tidak Tahu Bahwa Dirinya Tidak Tahu):** Inilah golongan yang paling memprihatinkan, menurut Imam Al-Ghazali dan juga penjelasan khatib. Mereka merasa berilmu, padahal sebenarnya tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Sifat merasa paling tahu dan sulit menerima koreksi membuat mereka sulit untuk dibimbing dan diarahkan ke jalan yang benar. “Mereka tidak sukses di dunia dan merugi di akhirat,” khatib mengingatkan jamaah. Oleh karena itu, khatib mengajak seluruh jamaah untuk melakukan introspeksi diri, merenungkan golongan mana yang mewakili diri masing-masing, dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas diri serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Khutbah Jumat yang disampaikan Tgk. Muhammad Ali di Masjid Baitul Muttaqin ini bukan hanya sekadar ceramah agama, tetapi juga sebuah ajakan untuk introspeksi diri dan memperbaiki kualitas hidup, baik di dunia maupun akhirat. Semoga khutbah ini memberikan manfaat dan inspirasi bagi seluruh jamaah dan pembaca.

**Kata Kunci:** Khutbah Jumat, Imam Al-Ghazali, Empat Golongan Manusia, Ilmu, Kesadaran Diri, Introspeksi, Masjid Baitul Muttaqin, Idi Rayeuk, Aceh, Spiritualitas, Islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *