## TikTok Sementara Nonaktifkan Fitur Siaran Langsung (LIVE) di Indonesia: Respon Terhadap Demonstrasi Besar-besaran
Jakarta, 30 Agustus 2024 – Platform media sosial TikTok secara tiba-tiba menonaktifkan fitur siaran langsung (LIVE) di Indonesia pada Sabtu malam, 30 Agustus 2024. Langkah ini diambil sebagai respon terhadap meningkatnya penggunaan fitur tersebut untuk menyiarkan demonstrasi dan aksi massa yang terjadi dalam sepekan terakhir di berbagai wilayah Indonesia. Keputusan untuk menonaktifkan fitur ini bersifat sementara dan dilakukan secara sukarela oleh TikTok sebagai upaya untuk menjaga keamanan dan keselamatan para penggunanya di platform.
Dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu malam, Juru Bicara TikTok menjelaskan bahwa penonaktifan fitur LIVE merupakan bagian dari langkah-langkah pengamanan tambahan. “Sebagai bentuk komitmen kami untuk menyediakan platform digital yang aman dan nyaman, kami memutuskan untuk menangguhkan sementara fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia,” ungkap Juru Bicara TikTok. Pihaknya menambahkan bahwa TikTok juga terus aktif menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan secara intensif memantau situasi terkini di lapangan.
Penonaktifan fitur LIVE TikTok langsung memicu gelombang protes dari pengguna. Banyak warganet yang mengeluhkan ketidakmampuan mereka untuk mengakses fitur tersebut di platform media sosial X, serta melalui situs web pantauan gangguan layanan, downdetector.id. Situs downdetector.id mencatat lonjakan laporan gangguan akses TikTok mulai pukul 18.21 WIB dengan 29 laporan, yang kemudian meningkat drastis menjadi 174 laporan pada pukul 21.16 WIB. Pengguna yang mencoba mengakses fitur LIVE mendapatkan notifikasi “Koneksi tidak stabil. Coba masuki LIVE beberapa saat lagi”, atau jika melakukan pencarian manual, akan menemukan pesan “Tidak ada hasil pencarian”.
Demonstrasi yang menjadi pemicu penonaktifan fitur LIVE TikTok bermula di Jakarta pada Senin, 25 Agustus 2024. Ribuan orang dari berbagai kalangan masyarakat berkumpul di sekitar Gedung DPR/MPR RI untuk menyuarakan sejumlah tuntutan, termasuk transparansi dan pengurangan tunjangan anggota DPR, reformasi etika dan akuntabilitas lembaga legislatif, serta penolakan terhadap beberapa Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dianggap kontroversial.
Namun, demonstrasi tersebut berubah menjadi lebih intens setelah insiden tewasnya seorang pengemudi ojek daring, Affan Kurniawan, pada Kamis, 28 Agustus 2024. Affan meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat demonstrasi berlangsung. Kejadian yang terekam kamera warga ini memicu kemarahan publik dan mengarahkan fokus tuntutan demonstrasi pada investigasi kematian Affan Kurniawan.
Ribuan demonstran bertahan di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, sejak Kamis malam hingga Jumat, 29 Agustus 2024. Aparat keamanan sempat menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa, namun demonstrasi tetap berlanjut. Meskipun intensitas demonstrasi mulai menurun pada Sabtu, 30 Agustus 2024, dan lalu lintas di depan kompleks DPR RI di Senayan kembali normal, beberapa fasilitas umum seperti Halte TransJakarta mengalami kerusakan akibat aksi anarkis dan operasional transportasi umum di beberapa titik masih terganggu.
**Kata Kunci:** TikTok, Siaran Langsung, LIVE, Demonstrasi, Indonesia, Penonaktifan Fitur, Gangguan Akses, Panduan Komunitas, Keamanan Digital, Aksi Massa, Demo Jakarta, Affan Kurniawan
**(Catatan: Artikel ini telah diperpanjang dan dimodifikasi untuk menjadi lebih natural, detail, dan SEO-friendly. Kata kunci yang relevan telah ditambahkan untuk meningkatkan visibilitas mesin pencari.)**